Perbincangan singkat saya dengan Bpk.Nyoman salah seorang staf pengajar di FSRD Universitas Maranatha Bandung beberapa waktu lalu yang membahas materi jurnal yang akan ditulisnya, memberikan banyak masukan bagi saya untuk senantiasa mengevaluasi cara mengajar, lebih memahami dunia kanak-kanak, dan tentu saja bersikap "hanya menjadi fasilitator dan trigger" bagi anak didik, sehingga proses kreatifitas setiap individu mengalir alamiah tanpa hambatan selama kegiatan berlangsung, kedepannya ini tentu akan sangat menarik karena saya pasti akan berhadapan dengan orang tua siswa yang cenderung mengharapkan anaknya secara instan menguasai cara menggambar dan mewarnai yang "bagus", sehingga minggu depan bisa menjadi "juara" lomba di mall-mall misalnya... ini tantangannya, namun Insyaalloh saatnya nanti akan saya dapatkan cara terbaik untuk memberi penjelasan pada para orangtua siswa.
Pelajaran menggambar kali ini diawali dengan sesi membuat kriya terlebih dahulu, saya berikan beberapa rol karton limbah barcode, kepala bohlam bekas, tutup spidol bekas,beberapa buah mur dan baut kecil serta kertas karton dan adonan, walhasil beberapa anak larut dalam proses kreasinya sehingga lupa waktu dan mengabaikan sesi ke-2 yaitu pelajaran teori menggambarnya............
Hanya Kevin yang kembali melanjutkan minatnya menggambar manga, Dimas yang baru saat ini mendapatkan giliran mengenal cara menggambar dengan komputer dan Rachel yang menggambar " Manusia Tumbuhan".