Jumat, 30 September 2016

Selamat tinggal Surili Maskot PON XIX 2016

Baru saja Pekan Olah Raga Nasional selesai digelar, banyak berita dan cerita menarik
yang mengiringi selama perhelatan. Sebagai warga Jawa Barat tentusaja kita sangat senang mendengar dan melihat antusiasme masyarakat menyambut acara tersebut, walaupun tak bisa dipungkiri masih kami rasakan ada dukungan kemeriahan setengah hati di kota Bandung, saya kira banyak warga kota ini yang memahami dan juga mampu merasakannya.

Begitulah....namun yang pasti saya sebagai warga yang tidak terlibat langsung mendukung
PON, tentusaja mengiyakan berita positif suratkabar-suratkabar lokal kami yang menyejukkan hati berkaitan dengan perhelatan PON dan kami abaikan berita bernada tak sedapnya.

Obrolan bersama teman-teman komunitas pada hari Sabtu 24 September 2016 disebuah tempat ngopi bareng menjadi menarik setelah membahas berita tentang klaim bahwa acara PON telah mampu
dimanfaatkan pelaku UKM di jawa Barat, tentusaja bagi kami yang mengikuti salah satu program wirausaha yang diadakan pemerintah setuju dengan isi berita itu, karena faktanya di group-group chat kami saat perhelatan semua sibuk membicarakan kegiatan berjualan hasil produksinya di seputar arena pertandingan.
obrolan ini menjadi lebih lebay setelah muncul ide untuk mengabadikan momentum PON ini
yang dikaitkan dengan program kegiatan yang kami ikuti, dan mengerucut seandainya
kita meminta ijin pada bapak Gubernur melalui pembina di Balatkop Jabar untuk mengabadikan
maskot PON "lili & lala" sebagai private label produk kami para peserta program wirausaha baru yang memproduksi produk-produk yang berkaitan dengan kebutuhan bayi & anak,
atau menjadikannya sebuah tema acara tahunan misalnya "Baby & Kids Fair" versi UMKM.

Obrolanpun berakhir hampir tengan malam, dan kami bubar dengan bersepakat akan mewujudkan niat ini, merencanakan pertemuan selanjutnya dan membahasnya lagi.
Saya sih senang aja dan sangat berharap ide ini benar-benar terwujud.


"lili & lala"